Rabu, 03 September 2025

Bupati Harus Menepati Janji Agar Rakyat Tidak Dibohongi

 

Oleh: Latif Safruddin – Pegiat dan entrepreneurship medsos Sekretaris BPD Sumberejo

Kegiatan Sambung Rasa yang digelar Bupati dan Wakil Bupati Klaten di Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Rabu (3/9/2025), meninggalkan banyak kesan bagi warga. Suasana hangat, penuh antusiasme, bahkan diwarnai dengan pemberian hadiah sepeda untuk RW Kunden, menjadi catatan positif tersendiri. Namun, di balik suasana meriah itu, ada harapan besar sekaligus tanda tanya: apakah semua janji yang diucapkan benar-benar akan ditepati?

Sebagai warga dan sekaligus sekretaris BPD Sumberejo, saya merasa perlu menyampaikan opini ini. Karena terlalu sering rakyat hanya dijadikan objek seremonial, bukan subjek pembangunan. Janji-janji yang mengalir deras dalam acara seperti Sambung Rasa harus dipandang serius, bukan sekadar basa-basi politik.

---

Janji adalah Utang Moral

Seorang pemimpin bukan hanya pemegang kekuasaan, tetapi juga pengemban amanah. Janji yang diucapkan dalam forum publik memiliki nilai moral dan politik yang besar. Jika janji ditepati, kepercayaan rakyat akan tumbuh. Sebaliknya, jika janji hanya berhenti di panggung acara, maka rakyat akan merasa dibohongi, dan luka kepercayaan itu akan sulit dipulihkan.

Masyarakat Desa Sumberejo, seperti halnya desa-desa lain di Klaten, membutuhkan bukti nyata. Jalan yang layak, saluran irigasi yang berfungsi, layanan kesehatan yang mudah dijangkau, serta dukungan nyata bagi UMKM dan pemuda. Semua itu bukanlah permintaan berlebihan, melainkan hak dasar yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah daerah.

---

Bahaya Retorika Tanpa Aksi

Saya khawatir jika Sambung Rasa hanya menjadi panggung retorika. Rakyat mungkin terhibur dengan hiburan, senang mendapat hadiah doorprize, bahkan merasa dekat karena bisa bersalaman langsung dengan bupati. Tapi apa gunanya semua itu jika pembangunan yang dijanjikan tidak pernah terwujud?

Rakyat hari ini lebih cerdas dan kritis. Mereka bisa membedakan mana janji yang sekadar manis di bibir, dan mana program yang benar-benar dijalankan dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai Sambung Rasa hanya meninggalkan kesan "rasa manis di mulut, pahit di hati" karena harapan tidak pernah dipenuhi.

---

Komitmen yang Ditunggu

Saya berharap Bupati dan Wakil Bupati benar-benar menjadikan catatan aspirasi warga sebagai prioritas kerja. Tidak perlu semuanya langsung selesai, tapi harus ada bukti tindak lanjut yang jelas. Misalnya, jika perbaikan jalan membutuhkan waktu, tunjukkan tahapan pengerjaannya. Jika dukungan untuk UMKM butuh anggaran bertahap, jelaskan mekanismenya. Transparansi semacam itu akan membuat rakyat merasa dihargai, bukan dipermainkan.

Kejujuran, konsistensi, dan komitmen adalah kunci. Jangan sampai rakyat Desa Sumberejo merasa hanya dijadikan latar belakang foto kegiatan seremonial, tanpa mendapatkan hasil nyata dari janji yang diumbar.

---

Penutup

Saya menulis opini ini bukan untuk mengkritik secara membabi buta, melainkan sebagai suara hati warga yang berharap perubahan nyata. Saya percaya Bupati dan Wakil Bupati Klaten punya niat baik, tapi niat baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Jika janji-janji dalam Sambung Rasa benar-benar ditepati, maka kepercayaan rakyat akan semakin kuat. Namun, jika tidak, rakyat akan merasa dibohongi dan kepercayaan itu bisa hilang selamanya.

Bupati adalah pemimpin rakyat, dan rakyat hanya meminta satu hal: buktikan janji agar kepercayaan tidak dikhianati.


0 Comments:

Posting Komentar